Selasa, 17 Desember 2013

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode



Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. atau dapat disebut sebagai bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap: rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.

Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

Manajemen dan Tata Kerja
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sebuah organisasi yang dapat berfungsi sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan.
Tata kerja atau metode adalah suatu cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang tersdia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Pemakaian tata kerja yang tepata ditujukan untuk :
1.Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
2.Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan
3.Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat
Hubungan tata kerja dalam manajemen adalah untuk menjelaskan bagaimna proses kegiatan manajemen harus dilaksankan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

MANAJEMEN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Hubungan timbal balik antara manajemen, organisasi, dan tatakerja dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
• Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
• Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

Ciri-ciri Unsur & Teori Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Ciri-ciri organisasi ialah:
1) terdiri daripada dua orang atau lebih
2) ada kerjasama
3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4) ada tujuan yang ingin dicapai.

Unsur-unsur organisasi:
1. Manusia(man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsidan tingkatannyaterdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.
2. Kerjasama(team work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota oeganisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.
3. Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
4. Peralatan(equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya.
5. Lingkungan(environtment) : yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
a. kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya. b. tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi. c. Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan.
6. Kekayaan alam : yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll.
7. Kerangka/kontruksi mental organisasi itu sendiri.

Teori Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)

c. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi
.
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.

3. Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Minggu, 07 Juli 2013

Pengalaman Pribadi

Nama          : Septian Dwi Suryanto
NPM           : 162930
Kelas          : 1KA38


Cerita ini berawal saat Tahun Baru memasuki 2012, saat itu saya ingin pergi ke suatu tempat bersama teman-teman saya, dan pada hari itu juga ditentukan ingin pergi kemana, yaitu ke Taman Mini, saat menuju ke Taman Mini pada sore hari, arah jalan ke sana sangat lah macet, karena sangat banyak keluarga yang ingin menikmati saat-saat Tahun Baru di Taman Mini, dan setelah lama mengantri di kemacetan itu, saya bisa memasuki Taman Mini, pada akhirnya saya bisa santai di sana, pada jam ingin melewati tahun 2011, saya dan teman-teman saya berkumpul untuk melihat kembang api di pinggir danau, dan saya sangat bahagia bisa melewati Tahun-Tahun sebelumnya.

Jumat, 05 Juli 2013

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar

Nama         : Septian Dwi Suryanto
NPM          : 162930
Kelas          : 1KA38

BAB 1
Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar


A.   ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar (MKDU) yang merupkan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi. Baik yang sifatnya eksasta maupun yang non ekstanta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1. Berjiwa pancasila
2. Takwa terhadap tuhan yang maha esa
3. Memeliki wawasan komprehensip dan pendekatan integral
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat.
B.     PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. 

C.     TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

D.     RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Ada 2 masalah pokok yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkuo kajian mata kuliah imu budaya dasar , yaitu :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapkan masalah kemanusiaan dn berbudaya yng dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.

2. Hakekat manusia yang satu tau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kehidupan masing-masing jaman dan tempat.

Menilik kedua masalah pokok yang bias dikaji dlam mata kuliah ilmu budya dasar tersebut diatas manpak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
- Manusian dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusisa dan penderitaan
- Manusia dn keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan.

BAB 2
Manusia dan Kebudayaan


Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Hakekat manusia :
1.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sbg satu kesatuan yang utuh.
2.      Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

7 unsur kebudayaan universal menurut C. Klukhon, yaitu :
-          Sistem realigi.
-          Sistem organisasi kemasyarakatan.
-          Sistem pengetahuan.
-          Sistem mata pencarian hidup.
-          Sistem tekhnologi dan peralatan.
-          Bahasa.
-          Kesenian.


Wujud kebudayaan dibagi menjadi tiga:
1.      Gagasan(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide- ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. 
2.       Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
3.       Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.

BAB 3
Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan

IBD, yang semula dinamakan basic humanities, beasal dari bahsa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahsa latin humanus yang berarti manusiawi, berbudaya, berbudaya dan halus.dengan mempelajari the humanitiesorang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebiih halus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu yaitu humanities, pada umumnya mencakup filsafat, teologi ,seni dan cabng-cabangnya termasuk sastra, sejarah, dan cerita rakyat.
Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filasafat atau agama.

BAB 4
Manusia dan cinta kasih

Pengertian cinta kasih menurut kamus umum bahasa indonesia, cinta adalah rasa sangat suka, sayang ataupun kasih. sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.Dan cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, kemesraan, dan keintiman.

Macam-macam cinta :
1.   Cinta Ibadah.
2.   Cinta Syirik, yaitu mencintai Allah dan selain-Nya.
3.   Cinta Maksiat, yaitu cinta yang menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya.
4.   Cinta Tabiat, seperti cinta kepada diri sendiri, anak, keluarga, harta dan perkara lain yang dibolehkan.

BAB 5
Manusia dan keindahan

Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala seni, pemandangan alam, manusia, warna, suara, dsb. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan, keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

-          Kontemplasi dan ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa, keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar.

BAB 6
Manusia dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko” hidup.
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohkhani. Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiawan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersngkutan bertingkah secara kurang wajar.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdiran bukan hannya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut:
- Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan sekitarnya. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia.
- Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan.

BAB 7
Manusia dan Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran” . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

BAB 8
Manusia dan pandangan hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu  disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur  yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.

BAB 9
Manusia dan tanggung jawab


Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
      
      Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara  manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.

Macam-macam Tanggungjawab :
1.      Tanggungjawab terhadap diri sendiri
2.      Tanggungjawab terhadap Keluarga
3.      Tanggungjawab terhadap  masyarakat
4.      Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
5.      Tanggungjawab terhadap Tuhan

BAB 10
Manusia dan Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah munmg atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.
       Kegelisahan menipakan salah satu elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektit), kecemasan neorotfic dan kecemasan moril.
A.     Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.

B.     Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat akan terjadi.

C.     Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki bennacam-macam emosi antara lain: hi, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pemyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.

BAB 11
Manusia dan harapan

Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hiidup dan kemampuan, berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha seseorang dan juga harus berdasarkan kepercayaan masing masing.
Sedangkan sebab manusia mempunyai harapan yaitu :
-          Dorongan kodrat.
-          Dorongan kebutuhan hidup.
-          Kelangsungan hidup.
-          Keamanan.
-          Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai.
-          Status.
Perwujudan cita-cita.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan sebuah pengakuan atau sebuah keyakinan akan kebenaran. Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :

1. Teori koherensi: suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.

2. Teori Korespondensi: teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.

3. Teori Pragmatis: Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Referensi:

http://vaniaibd.blogspot.com/2012/10/pengertian-ilmu-budaya-dasar.html

http://yoppy-candra.blogspot.com/2013/05/rangkuman-ilmu-budaya-dasar.html

http://fauzanstone.wordpress.com/2013/05/20/rangkuman-buku-ibd-ilmu-budaya-dasar-bab-vi-bab-xi/

http://rasifahrizalsuwandi.blogspot.com/2013/01/rangkuman-ilmu-budaya-dasar-bab-1-11_1712.html



Selasa, 02 Juli 2013

Curhatan Tentang Kegelisahan

Nama          : Septian Dwi Suryanto
NPM          : 162930
Kelas          : 1KA38


1.      Curhatan Tentang Kegelisahan dan Cara Mengatasinya.

A.    Ceritakan Kegelisahan yang Anda Alami :
Kegelisahan yang saya alami waktu saya menunggu hasil ujian nasional, saya tidak tahu apakah lulus atau tidak, saya hanya bisa berdoa kepada Allah S.W.T
Bukan hanya saya saja yang mengalami hal yang seperti ini, teman-teman saya yang menunggu hasil ujian sangat lah gelisah dan hanya berpikir yang negatif.

B.     Cara Mengatasi Kegelisahan Saya :
Cara mengatasi kegelisahan saya, saya berdoa kepada Allah S.W.T dan percaya akan diri sendiri dan selalu berpikir positif bahwa saya akan lulus di hasil ujian nasional nanti.
Setelah hari yang di tunggu-tunggu tiba, saya melihat hasil ujian nasional saya dan saya lulus dan dengan nilai yang seperti saya inginkan.


2.      Apa Harapan dan Cita-Cita anda dan Langkah apa yang Anda Lakukan.

A.    Harapan dan Cita-Cita dan Langkah yang Anda Lakukan :
Semua orang mempunyai harapan dan Cita-Cita, Saya ingin menjadi orang yang sukses dikemudian hari nanti dan membanggakan orang tua yang telah membesarkan saya selama ini dan untuk itu saya harus menjadi orang yang sukses.
Dalam hal ini, saya harus lebih belajar lebih giat lagi dan saya harus bekerja keras untuk semua ini, saya selalu berdoa kepada Allah S.W.T agar kemudian hari saya bisa menjadi orang yang sukses.


Sumber : Diri Sendiri

Selasa, 30 April 2013

Manusia dan Keindahan

MANUSIA DAN KEINDAHAN

BAB I
PENDAHULUAN

• Latar Belakang
Manusia pada umumnya senang dengan sesuatu yang indah. Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tidak dapat berpisah dengannya, dan selalu berupaya untuk menikmatinya. Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya kelihatan mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Hal itu menunjukkan bahwa manusia sangat mencintai keindahan dan keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia.  

•Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Manusia dan  Keindahan?
2. Apa saja yang berhubungan dengan Manusia dan Keindahan?

•Tujuan
1. Mengetahui pengertian Manusia dan Keindahan?
2. Mengetahui apa saja yang berhubungan dengan Manusia dan Keindahan?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
B.   Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya.

Hakekat dari Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.

C. Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kian perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
     Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.

D.  Keindahan dari Persefektif Agama

      • Keindahan Menurut Agama Islam

   Istilah keindahan merupakan terjemahan bebas kata Arab husn yang menunjukkan kualitas baik dan indah. Keindahan sangat terkait dengan cinta sebagaimana terungkap dalam sabda Junjugan: “Allah itu indah dan mencintai keindahan”. Artikel ini melihat secara sepintas lalu signifikasi keindahan dalam ajaran Islam— khususnya pilar Ihsan– dan dalam peradaban Islam, khusunya bidang kesenian. Menurut Sidi Gazalba, agama islam itu tidak kenal mengenal dengan kesenian. Kesenian adalah unsur kebudayaan sedangkan kebudayaan adalah unsur dari agama. Sasaran utama agama adalah salam di akhirat dan kesejahteraan rohaniah di dunia, sedangkan sasaran utama kebudayaan adalah salam kebendaan di dunia yang nilainya diperhitungkan di akhirat. Dalam pandangan Islam, untuk beribadat kepada Allah, tidak memerlukan kesenian. Allah tidak terhibur oleh lagu, musik dan tari. Dunia Allah bukan dunia manusia. Bukan kesenian yang dikehendaki Allah dari umatnya, tetapi ketaqwaan.
 Namun demikian, walaupun kesenian tidak mempunyai relevansi dengan agama, kesenian itu harus takluk kepada nilai-nilai yang digariskan agama. Bagi Islam kebudayaan sebagai induk kesenian tidak berdiri sendiri. Kesenian merupakan pancaran agama dan wajib takluk kepada agama. Atau dengan kata lain, walaupun kesenian bukan bagian dari agama Islam, tetapi kesenian harus ditakluk dan dikendalikan oleh nilai-nilai Islam (yang islami).
Maka dengan takluknya kesenian kepada nilai-nilai agama, berarti takluknya nilai keindahan kepada nilai yang bersifat islami.
Dalam Islam, keindahan (estetika) dan etika harus seiring sejalan. Hal ini tertulis dalam dua ungkapan berikut ini:
 1. Sesungguhnya Allah itu maha Indah. Dia suka kepada Keindahan.
 2. Sesungguhnya Allah Maha baik, dia suka kepada kebaikan.
 Ini berarti Allah itulah yang maha indah dan maha baik. dan selain Allah suka akan keindahan dia juga suka akan kebaikan. Ini berarti bahwa islam mewajibkan perpaduan antara keindahan dan kebaikan sebagai keindahan. Hal ini wajibkan karena, walaupun keindahan itu menimbulkan kesenangan, kalau kesenangan itu berdiri sendiri, kesenangan itu sendiri belum tentu bersifat baik. Agama Islam memperpadukan antara kesenangan dengan kebaikan, karena sifat baik mendatangkan keselamatan. Jadi keindahan dalam Islam haruslah bersifat islami. Maka dengan demikian, kalau kesenian hanya berlandaskan estetika semata tanpa diiringi dengan sifat yang islami, maka itu tidak termasuk ke dalam keindahan islam. Maka perpaduan estetika dan etika dalam kesenian islam berarti kesenian itu dilandasi oleh moral islam. Moral mengawali kesenian, sebab moral membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa keselamatan.

• Keindahan Menurut Agama Kristen

   Akan halnya agama Islam, kedudukan keindahan dalam agama Kristen secara logikanya juga sama dengan agama Islam, artinya keindahan itu dipulangkan kembali kepada Tuhan. Arti keindahan dalam agama kristen sama dengan kemuliaan. Di dalam Alkitab dijelaskan bahwa Allah yakni Allah yang menyatakan diri dalam Jesus Kristus adalah baik, benar dan kudus dan oleh karena itu mulia. Salah satu sifat Allah adalah mulia. Penggunaan kata mulia ini banyak kita temukan di dalam Alkitab, umpamanya dalam Yohannes, Filipus, Matius, Ibrani, Kolose, Wahyu, Mazmur, 1 Timotius, Ulangan, Kisah, Yesaya, Efesus, Lukas, Zakaria, Ayub dan lainnya.
Kemuliaan yang dimaksud sebagai Allah, sebagai Anak Allah, sebagai Kesatuan dengan Bapanya, sebagai anak sulung, sebagai tuan di atas tuan, sebagai pencipta, sebagai Nabi, Imam, Raja, hakim, gembala, terang yang benar, jalan, yang benar, hidup. Dalam perjanjian lama istilah ini disebutkabood yakni kemuliaan Allah yang memancar daripadaNya sebagai cahaya terang. Dalam perjanjian baru ada kata doxayakni kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah adalah sumber, sumber terdalam segala keindahan yang sejati. Karena Allah adalah mulia, maka terdapatlahkeindahan di dunia dan di dalam hidup manusia. Karya seni yang disebut baik, murni dan indah, jika karya seni itu menggunakan alat-alat estetisnya untuk mengabdi kepada Tuhan dan manusia. Menurut Prof. Dr. G. van der Leuw, hubungan antara seni dan agama adalah hubungan antara keindahan dan kekudusan. Kudusadalah kata yang terutama, nomor satu, dan indah adalah nomor dua. Siapa yang mengatakan indah dia telah mengatakan banyak, tetapi siapa yang mengucapkan kata kudus, ia telah mengatakan segala-galanya. Jadi seni yang dapat dipertanggungjawabkan benar-benar dihadapan Tuhan dan manusia hanyalah seni yang mengandung perpaduan antara keindahan dan kekudusan dan keindahan menjadi alat untuk menyatakan kekudusan.

• Keindahan Menurut Agama Budha

  Salah satu perbedaan antara penekanan ajaran agama Budha dengan agama Islam dan Kristen, bahwa penganut agama Budha tidak dibebani dengan dosa warisan, tidak dibayang-bayangi dengan peradilan hari terakhir (kiamat) yang akan menentukan nasib seseorang kelak, apakah layak ditempatkan di surga atau di neraka.
 Dalam kehidupan sehari-hari pengikut Budha dibebani dengan jalan berunsur delapanyaitu pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, matapencaharian benar, usaha benar, perhatian benar dan konsentrasi benar. menjadi bulan-bulanan atau permainan nasib belaka. Bagi Budha kemerdekaan batin merupakan hak asasi, hak yang paling mendasar diantara semua hak asasi yang layak dimiliki oleh manusia.
 Jadi tinggi rendahnya martabat dan kedudukan umat manusia menurut Budha tergantung kepada kesadaran dan kesanggupan manusia dalam menghadirkan dirinya sebagai sosok makhluk yang merdeka dan mandiri. Makanya Sang Budha mengajakan kepada umatnya untuk bersikap sebagai orang dewasa yang harus berikhtiar sendiri dalam segala hal, bukan seperti bayi yang harus disuapi. Di sinilah perbedaan mendasar antara agama Budha dengan agama lain, Budha sangat menghargai harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang berjiwa besar yang tanggap, tangkas dan cakap dalam berupaya mencapai kebebasan yang sejati bagi dirinya sendiri dan oleh dirinya sendiri, tanpa harus mengemis, merengek-rengek ataupun memelas pada mahluk lain apapun juga.
BAB III
KESIMPULAN

Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kian perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan.
Berdasarkan definisi diatas dapat dibuat kesimpulan Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Dan Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan.

DAFTAR PUSTAKA
http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-manusia.html