Selasa, 30 April 2013

Manusia dan Keindahan

MANUSIA DAN KEINDAHAN

BAB I
PENDAHULUAN

• Latar Belakang
Manusia pada umumnya senang dengan sesuatu yang indah. Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tidak dapat berpisah dengannya, dan selalu berupaya untuk menikmatinya. Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya kelihatan mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Hal itu menunjukkan bahwa manusia sangat mencintai keindahan dan keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia.  

•Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Manusia dan  Keindahan?
2. Apa saja yang berhubungan dengan Manusia dan Keindahan?

•Tujuan
1. Mengetahui pengertian Manusia dan Keindahan?
2. Mengetahui apa saja yang berhubungan dengan Manusia dan Keindahan?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
B.   Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya.

Hakekat dari Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.

C. Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kian perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
     Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.

D.  Keindahan dari Persefektif Agama

      • Keindahan Menurut Agama Islam

   Istilah keindahan merupakan terjemahan bebas kata Arab husn yang menunjukkan kualitas baik dan indah. Keindahan sangat terkait dengan cinta sebagaimana terungkap dalam sabda Junjugan: “Allah itu indah dan mencintai keindahan”. Artikel ini melihat secara sepintas lalu signifikasi keindahan dalam ajaran Islam— khususnya pilar Ihsan– dan dalam peradaban Islam, khusunya bidang kesenian. Menurut Sidi Gazalba, agama islam itu tidak kenal mengenal dengan kesenian. Kesenian adalah unsur kebudayaan sedangkan kebudayaan adalah unsur dari agama. Sasaran utama agama adalah salam di akhirat dan kesejahteraan rohaniah di dunia, sedangkan sasaran utama kebudayaan adalah salam kebendaan di dunia yang nilainya diperhitungkan di akhirat. Dalam pandangan Islam, untuk beribadat kepada Allah, tidak memerlukan kesenian. Allah tidak terhibur oleh lagu, musik dan tari. Dunia Allah bukan dunia manusia. Bukan kesenian yang dikehendaki Allah dari umatnya, tetapi ketaqwaan.
 Namun demikian, walaupun kesenian tidak mempunyai relevansi dengan agama, kesenian itu harus takluk kepada nilai-nilai yang digariskan agama. Bagi Islam kebudayaan sebagai induk kesenian tidak berdiri sendiri. Kesenian merupakan pancaran agama dan wajib takluk kepada agama. Atau dengan kata lain, walaupun kesenian bukan bagian dari agama Islam, tetapi kesenian harus ditakluk dan dikendalikan oleh nilai-nilai Islam (yang islami).
Maka dengan takluknya kesenian kepada nilai-nilai agama, berarti takluknya nilai keindahan kepada nilai yang bersifat islami.
Dalam Islam, keindahan (estetika) dan etika harus seiring sejalan. Hal ini tertulis dalam dua ungkapan berikut ini:
 1. Sesungguhnya Allah itu maha Indah. Dia suka kepada Keindahan.
 2. Sesungguhnya Allah Maha baik, dia suka kepada kebaikan.
 Ini berarti Allah itulah yang maha indah dan maha baik. dan selain Allah suka akan keindahan dia juga suka akan kebaikan. Ini berarti bahwa islam mewajibkan perpaduan antara keindahan dan kebaikan sebagai keindahan. Hal ini wajibkan karena, walaupun keindahan itu menimbulkan kesenangan, kalau kesenangan itu berdiri sendiri, kesenangan itu sendiri belum tentu bersifat baik. Agama Islam memperpadukan antara kesenangan dengan kebaikan, karena sifat baik mendatangkan keselamatan. Jadi keindahan dalam Islam haruslah bersifat islami. Maka dengan demikian, kalau kesenian hanya berlandaskan estetika semata tanpa diiringi dengan sifat yang islami, maka itu tidak termasuk ke dalam keindahan islam. Maka perpaduan estetika dan etika dalam kesenian islam berarti kesenian itu dilandasi oleh moral islam. Moral mengawali kesenian, sebab moral membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa keselamatan.

• Keindahan Menurut Agama Kristen

   Akan halnya agama Islam, kedudukan keindahan dalam agama Kristen secara logikanya juga sama dengan agama Islam, artinya keindahan itu dipulangkan kembali kepada Tuhan. Arti keindahan dalam agama kristen sama dengan kemuliaan. Di dalam Alkitab dijelaskan bahwa Allah yakni Allah yang menyatakan diri dalam Jesus Kristus adalah baik, benar dan kudus dan oleh karena itu mulia. Salah satu sifat Allah adalah mulia. Penggunaan kata mulia ini banyak kita temukan di dalam Alkitab, umpamanya dalam Yohannes, Filipus, Matius, Ibrani, Kolose, Wahyu, Mazmur, 1 Timotius, Ulangan, Kisah, Yesaya, Efesus, Lukas, Zakaria, Ayub dan lainnya.
Kemuliaan yang dimaksud sebagai Allah, sebagai Anak Allah, sebagai Kesatuan dengan Bapanya, sebagai anak sulung, sebagai tuan di atas tuan, sebagai pencipta, sebagai Nabi, Imam, Raja, hakim, gembala, terang yang benar, jalan, yang benar, hidup. Dalam perjanjian lama istilah ini disebutkabood yakni kemuliaan Allah yang memancar daripadaNya sebagai cahaya terang. Dalam perjanjian baru ada kata doxayakni kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah adalah sumber, sumber terdalam segala keindahan yang sejati. Karena Allah adalah mulia, maka terdapatlahkeindahan di dunia dan di dalam hidup manusia. Karya seni yang disebut baik, murni dan indah, jika karya seni itu menggunakan alat-alat estetisnya untuk mengabdi kepada Tuhan dan manusia. Menurut Prof. Dr. G. van der Leuw, hubungan antara seni dan agama adalah hubungan antara keindahan dan kekudusan. Kudusadalah kata yang terutama, nomor satu, dan indah adalah nomor dua. Siapa yang mengatakan indah dia telah mengatakan banyak, tetapi siapa yang mengucapkan kata kudus, ia telah mengatakan segala-galanya. Jadi seni yang dapat dipertanggungjawabkan benar-benar dihadapan Tuhan dan manusia hanyalah seni yang mengandung perpaduan antara keindahan dan kekudusan dan keindahan menjadi alat untuk menyatakan kekudusan.

• Keindahan Menurut Agama Budha

  Salah satu perbedaan antara penekanan ajaran agama Budha dengan agama Islam dan Kristen, bahwa penganut agama Budha tidak dibebani dengan dosa warisan, tidak dibayang-bayangi dengan peradilan hari terakhir (kiamat) yang akan menentukan nasib seseorang kelak, apakah layak ditempatkan di surga atau di neraka.
 Dalam kehidupan sehari-hari pengikut Budha dibebani dengan jalan berunsur delapanyaitu pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, matapencaharian benar, usaha benar, perhatian benar dan konsentrasi benar. menjadi bulan-bulanan atau permainan nasib belaka. Bagi Budha kemerdekaan batin merupakan hak asasi, hak yang paling mendasar diantara semua hak asasi yang layak dimiliki oleh manusia.
 Jadi tinggi rendahnya martabat dan kedudukan umat manusia menurut Budha tergantung kepada kesadaran dan kesanggupan manusia dalam menghadirkan dirinya sebagai sosok makhluk yang merdeka dan mandiri. Makanya Sang Budha mengajakan kepada umatnya untuk bersikap sebagai orang dewasa yang harus berikhtiar sendiri dalam segala hal, bukan seperti bayi yang harus disuapi. Di sinilah perbedaan mendasar antara agama Budha dengan agama lain, Budha sangat menghargai harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang berjiwa besar yang tanggap, tangkas dan cakap dalam berupaya mencapai kebebasan yang sejati bagi dirinya sendiri dan oleh dirinya sendiri, tanpa harus mengemis, merengek-rengek ataupun memelas pada mahluk lain apapun juga.
BAB III
KESIMPULAN

Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kian perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan.
Berdasarkan definisi diatas dapat dibuat kesimpulan Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Dan Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan.

DAFTAR PUSTAKA
http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-manusia.html










Tidak ada komentar:

Posting Komentar