Sabtu, 25 April 2015

KUTIPAN

Pengertian Kutipan
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa.
Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip.
Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet,
dan lain sebagainya.

Fungsi Kutipan

Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :

1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

Jenis Kutipan

a. Kutipan langsung:

Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

b. Kutipan tidak langsung ( Kutipan Isi )

Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

d. Kutipan pada catatan kaki

e. Kutipan atas ucapan lisan

f. Kutipan dalam kutipan


g. Kutipan langsung pada materi

CONTOH KUTIPAN
1) Buku

a) Buku tanpa Bab
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . which offered a theoretical backdrop for a number of innovative behavior modification approaches
(Skinner, 1969).
b) Buku dengan Bab
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . The elucidation of the potency of infant-mother relationships, showing how later adaptations echo the
quality of early interpersonal experiences (Harlow, 1958, chap. 8).
c) Buku tanpa penulis
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . the number of recent graduates from art schools in France has shown that this is a trend worldwide (Art
Students International, 1988).

2) Jurnal
a) Artikel Jurnal
Referensi pada tulisan (kutipan)
When quoting an author’s words exactly, indicate the page number:
Even some psychologists have expressed the fear that “psychology is in danger of losing its status as an
independent body of knowledge” (Peele, 1981, p. 807).
b) Artikel Jurnal, lebih dari enam pengarang
Referensi pada tulisan (kutipan)
. . . the nutritional value of figs is greatly enhanced by combining them with the others (Cates et al., 1991).

Sumber :
http://Wikipedia.org

PARAGRAF

Paragraf mempunyai beberapa pengertian :
1.      Paragraf adalah karangan mini. Artinya semua unsur karangan yang panjang ada    dalam paragraf.
2.      Paragraf adalah satuan bahasa yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh dan padu.
3.      Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
4.      Paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan. Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat dapat digunakan. Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus memperbesar efek dinamika bahasa. Akan tetapi, sebagai kesatuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan mengembangkan satu gagasan.

Ciri-ciri paragraf :
1.      Kalimat pertama bertakuk  ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa, misalnya surat dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya : makalah,skripsi,thesis dan disertasi. Karangan berbentuk lurus yang tidak bertakuk ( block style ) ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi  lebih banyak daripada jarak antarbaris lainnya.
2.      Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
3.      Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.
4.      Paragraf menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf bukan kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

Fungsi paragraf : 
1.      Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2.      Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3.      Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
4.      Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil dan
5.      Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.

Induktif

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-
permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang
diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf 
generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.

- Induktif:

"Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti breakdance, Shuffle, salsa (dan Kripton), modern dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis
musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian 
tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap
bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan
budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional."

“Panas atau demam yg tinggi selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yg menderita demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung atau mimisan. Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan sehingga jika terjadi gejala-gejala tersebut, penderita bisa ditolong dan ditangani dokter.”

- Deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang
umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.

Contoh :

"Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti
sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan
yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial."

“Sebagai tempat hidup, laut mempunyai kelebihan dibandingkan darat Kelebihan-kelebihan laut, antara lain, suhu yang kurang berubahubah, dukungan yang lebih banyak untuk melawan gravitasi bumi, air yang cukup tersedia. Dengan air yang cukup tersebut, makhluk hidup dilaut dapat menyerap air langsung masuk sistem tubuh. Makhluk hidup di laut dapat memperoleh oksigen dan karbon.

- Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.

Contoh :

” Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat.”

- Tanpa kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama kedudukannya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan lainnya memiliki kedudukan yang sama. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

Contoh :
” Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.”


Sumber :

http://Wikipedia.org


JENIS-JENIS CATATAN KAKI

Contoh dan Jenis-jenis Catatan Kaki

1. Ibid

Ibid singkatan dari Ibidium yang berarti “sama dengan di atas”.

Beberapa catatan mengenai penggunaan ibid:
- Digunakan untuk menulis catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya.
- Tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelingnya.
- Diketik atau ditulis dengan huruf capital pada awal kata, dicetak miring, dan diakhiri titik.
- Apabila referensi berikutnya berassal dari jiid atau halaman lain, urutan penulisan:Ibid, koma, jilid, halaman.

Contoh:
1 Janet Holmes, An Introduction to Sociolinguistics, (London: Longman, 1995), h. 56.
2 Ibid., h. 102


2. Op.cit

Op.cit singkatan dari opera cintati, yang artinya “dalam karya yang telah dikutip”.

Beberapa catatan yang terkait dengan penulisan op.cit adalah:
- Merujuk buku sumber yang telah disebutkan dan diselingi sumber lain.
- Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, setiap suku diikuti titik.
- Urutan penulissan: nama pengarang, nama panggilan atau nama family, Op.cit. nama buku, halaman.

Contoh:
1 Janet Holmes, An Inttroduction to Sociolinguistics, (London: Longman, 1995), h. 56.
2 Abdul Chaer, Pengantar Sosiolinguistik, (Jakarta: Erlangga, 2000), h. 34.
3 Janet Holmes, op.cit., h. 102.


3. Loc.cit

Loc.citsingkatan dari loco cintati, artinya tempat yang telah dikutip.

Beberapa catatan mengenai loc.cit:
- Digunakan umtuk merunjuk sumber data pustaka yang serupa yang berupa kumpulan esai, jurnal, ensiklopedi, atau majalah; dan telah diselingi sumber lain.
- Kutipan bersumber pada halaman yang sama kata loc.cit tidak diikuti nomor halaman.
- Jika halaman berbeda, kata loc.cit diikuti nomor halaman.
- Menyebutkan nama keluarga pengarang.

Contoh:
1 Janet Holmes, An Introduction to Sociolinguistics, (London: Longman, 1995), .h. 56.
2 Abdul Chaer, Pengantar Sosiolinguistik, (Jakarta: Erlangga, 2000), h. 34.
Janet Holmes, loc.cit.

Sumber :
http://eko-saputra-buton.blogspot.com/

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode Pengumpulan Data
                                                            
Jika di lihat dari pengertian metode pengumpulan data menurut ahli metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002 : 110).

Metode pengumpulan data ini termasuk kategori laporan diri (personal report) / Deskripsi diri (self descriptive). Individu melaporkan tentang keadaan dirinya berdasarkan pertanyaan atau perintah yang diberikan kepadanya.

Contoh Teknik Pengumpulan Data


1.      Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.

2.      Observasi
Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik.

3.      Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.

Contoh:
a.       Pertanyaan mengenai kepentingan yang terpengaruhi oleh kebijakan Bantuan Operasional Sekolah;

b.      Pertanyaan mengenai jenis manfaat yang dihasilkan dari pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah;

c.       Pertanyaan mengenai derajat perubahan yang diinginkan dari pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah;

d.      Pertanyaan mengenai kedudukan pembuat kebijakan dalam pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah;

e.       Pertanyaan mengenai siapa pelaksana program Bantuan Operasional Sekolah;

f.       Pertanyaan mengenai sumber daya yang dikerahkan dalam pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah;

g.      Pertanyaan mengenai kekuasaan dalam pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah;

h.      Pertanyaan mengenai kepentingan dan strategi aktor yang terlibat dalam pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah;

i.        Pertanyaan mengenai karakteristik lembaga dan penguasa pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah;

j.        Pertanyaan mengenai kepatuhan dan daya tanggap para pengelola Bantuan Operasional Sekolah.


4.      Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.


Sumber :


www.slideshare.net