TUGAS
SOFTSKILL
Nama : Septian Dwi Suryanto
Kelas : 1KA38
NPM : 16112930
SISTEM
INFORMASI
Universitas Gunadarma
2012
MASALAH KEPENDUDUKAN
Selama ini, masalah kependudukan boleh
dikatakan masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat maupun tokoh-tokoh
masyarakat. Baik itu dari para politisi, tokoh agama, pakar ekonomi maupun
tokoh masyarakat lainnya. Memang pada saat ini sebagian besar orang pada
umumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk mengontrol
kelahiran, tetapi sayangnya masih kurang sekali kesadaran untuk
melaksanakannya. Dianggap sebagai hal yang tidak penting. Padahal, kalau kita
mau menyadari, sebenarnya masalah kependudukan ini adalah masalah yang teramat
penting. Tidak kalah pentingnya dengan berbagai macam masalah lainnya yang
seringkali kita perdebatkan dalam berbagai seminar dan diskusi. Dan sebenarnya
berkaitan erat dengan masalah ekonomi, hukum dan norma agama. Jadi, memang
tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sebenarnya, masalah kependudukan ini sudah bisa diatasi dengan baik bila saja sejak dulu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh dari pihak pemerintah maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, hal itu dulu masih belum ada. Dulu masih banyak orang yang menentang program KB. Kalau pun sudah ada yang menyetujuinya, umumnya mereka masih enggan melaksanakannya. Pada zaman Orde Lama, dari pihak pemerintah pun tidak ada kesadaran akan masalah ini. Pada saat itu jumlah penduduk Indonesia masih berkisar 100 juta jiwa dan seandainya pada saat itu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh tentunya tidak perlu penduduk Indonesia meledak seperti sekarang ini.
Sebenarnya, masalah kependudukan ini sudah bisa diatasi dengan baik bila saja sejak dulu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh dari pihak pemerintah maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, hal itu dulu masih belum ada. Dulu masih banyak orang yang menentang program KB. Kalau pun sudah ada yang menyetujuinya, umumnya mereka masih enggan melaksanakannya. Pada zaman Orde Lama, dari pihak pemerintah pun tidak ada kesadaran akan masalah ini. Pada saat itu jumlah penduduk Indonesia masih berkisar 100 juta jiwa dan seandainya pada saat itu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh tentunya tidak perlu penduduk Indonesia meledak seperti sekarang ini.
1.
Persebaran dan kepadatan penduduk.
Permasalahan yang muncul adalah tidak meratanya
kepadatan penduduk antar daerah di Indonesia, secara ekonomi permasalahan yang
muncul dari kondisi ini adalah rendahnya produktifitasnya daerah dengan
kepadatan penduduk yang rendah.
a. Stuktur umur penduduk
Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk utama,
pengelompokan penduduk berdasarkan dua karakteristik tersebut selalu diperlukan
dalam menganalisis data. Melalui analisis komponen penduduk berdasarkan umur
dan jenis kelamin disuatu daerah atau Negara dapat dihitung berbagi
perbandingan atau rasio antara lain rasio jenis kelamin waktu lahir atau sex
rasio birth, rasio ibu dan anak (wild women ratio) dan rasio beban
ketergantungan (dependenty ratio). Komposisi penduduk di Indonesia
termasuk dalam model ekposive atau umur muda mengandung masalah penyediaan
lapangan kerja pendidikan dan beban kelompok produktif.
b. Kelahiran dan kematian
Kelahiran adalah ukuran tingkat kelahiran yang digunakan dalam
perhitungan proyeksi adalah angka kelahiran total atau Total Fertility
Rate (TFR) dan angka kelahiran menurut umur atau Age
Specificity Fertility Rate (ASFR) .
Kematian adalah ukuran tingkat kematian yang digunakan dalam
perhitungan proyeksi adalah angka kematian bayi atau Infant Mortality
Rate (IMR), Karena IMR merupakan salah satu indikator yang penting
yang mencerminkan derajat kesehatan masyarakat. Di samping itu IMR dapat di
pakai sebagai alat monitoring situasi kependudukan sekarang maupun sebagai alat
untuk mengidentifikasi kelompok umur penduduk tertentu yang mempunyai resiko
kematian tinggi.
Hingga saat ini
memang masih banyak orang yang menganggap bahwa teori yang dikemukakan. oleh
Malthus sudah tidak berlaku lagi karena adanya berbagai macam kemajuan pada
bidang pertanian yang bisa melipatgandakan jumlah makanan. Tetapi, mereka
nampaknya melupakan bahwa kemajuan teknologi bukanlah hanya pada bidang
pertanian, tetapi juga pada bidang kesehatan dan kedokteran. Jadi, tingkat
kematian menurun dengan cukup drastis sedangkan tingkat kelahiran tetap
bertambah menurut primitif rate. Maka semakin sesaklah bumi kita ini dan semakin
sulitlah memenuhi kebutuhan pangan karena tingkat pertumbuhan penduduk dunia
yang sekitar 1,2 persen per tahun sedangkan lahan pertanian hanya bertambah 0.8
persen saja. Jumlah lahan ini pun semakin hari semakin berkurang saja karena
semakin meningkatnya kebutuhan akan perumahan. Apalagi, kita memang tak akan
pernah bisa menciptakan teknologi yang bisa meningkatkan luas tanah di planet
bumi.
Ø
Kesimpulan
:
masalah kependudukan boleh dikatakan masih
kurang mendapat perhatian dari masyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat. Baik
itu dari para politisi, tokoh agama, pakar ekonomi maupun tokoh masyarakat
lainnya. Memang pada saat ini sebagian besar orang pada umumnya sudah tidak
berkeberatan lagi dengan program untuk mengontrol kelahiran, tetapi sayangnya
masih kurang sekali kesadaran untuk melaksanakannya. Dianggap sebagai hal yang
tidak penting. Padahal, kalau kita mau menyadari, sebenarnya masalah
kependudukan ini adalah masalah yang teramat penting. Tidak kalah pentingnya
dengan berbagai macam masalah lainnya yang seringkali kita perdebatkan dalam
berbagai seminar dan diskusi. Dan sebenarnya berkaitan erat dengan masalah
ekonomi, hukum dan norma agama. Jadi, memang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Ø
Solusi:
·
Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk juga
tetap harus kita lakukan dan kita jadikan gaya hidup melalui program KB.
·
Dengan membangun alternatif perumahan dengan
konsep apartemen, masyarakat Indonesia juga harus tetap menerapkan program KB
sebagai gaya hidup.
Ø
Pendapat:
Tingginya angka
pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan berbagai permasalahan diantaranya
ketersediaan lahan, ketersediaan lapangan pekerjaan, ketersediaan pangan,
ketersediaan energi dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, pertumbuhan penduduk juga tetap melakukan gaya hidup melalui program KB.
Dalam hal ini, pertumbuhan penduduk juga tetap melakukan gaya hidup melalui program KB.
Sumber:
http://chenddoul.wordpress.com/2011/11/18/makalah-permasalahan-kependudukan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar